Beranda | Artikel
Bagaikan Pohon yang Tak Berbuah (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)
Rabu, 11 Mei 2016

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Rekaman video: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. – Bagaikan Pohon yang Tak Berbuah

Ringkasan Kajian: Bagaikan Pohon yang Tak Berbuah

Tema ini maksudnya adalah sebuah permisalahan, yang mana permisalan sering sekali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam menyebutkannya di dalam hadits-hadits beliau ketika beliau mengajari para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum untuk memudahkan memahami apa yang beliau sampaikan. Maka dari itu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sering memakai permisalan. Dan di dalam Al-Qur’an juga sering Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan kata “مثل“, yang artinya “permisalahan”, untuk memudahkan orang-orang yang membaca Al-Qur’an, pemahaman terhadap apa yang dia baca, seperti misalkan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an, Surat Muhammad, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan tentang permisalan surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَّثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ‌ مِّن مَّاءٍ غَيْرِ‌ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ‌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ‌ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ‌ مِّنْ خَمْرٍ‌ لَّذَّةٍ لِّلشَّارِ‌بِينَ وَأَنْهَارٌ‌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ … ﴿محمد : ١٥﴾

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; …” (QS Muhammad [47]: 15)

Tema kita, “Bagaikan Pohon yang Tak Berbuah”, ini sebuah perumpamaan untuk orang-orang yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya.

Urgensi Ilmu

Ilmu adalah dasar. Ilmu adalah pokok beragama. Ilmu adalah hal yang paling harus diprioritaskan, dalil yang menunjukkan akan hal ini adalah Surat Muhammad, ayat ke-19:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّـهُ وَاسْتَغْفِرْ‌ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ … ﴿محمد : ١٩﴾

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu …” (QS Muhammad [47]: 19)

Di dalam ayat ini, Allah memulai dengan ilmu (“فَاعْلَمْ“).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan setiap harinya, beliau tidak lepas dari meminta ilmu, saking pentingnya ilmu, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Imam Ibnu Majah, dan dishahihkan Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Imam Al-Albani rahimahumullahu Ta’ala, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau bercerita:

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering setiap selesai shalat Subuh setiap harinya setelah salam, beliau mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.”

Ini hadits menunjukkan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendahulukan ilmu daripada meminta yang lain, karena rezeki yang baik dan amal yang diterima tidak pernah didapat kecuali dengan ilmu yang bermanfaat.

Download Ceramah Agama: Ustadz Ahmad Zainuddin – Bagaikan Pohon yang Tak Berbuah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/20832-bagaikan-pohon-yang-tak-berbuah-ustadz-ahmad-zainuddin-lc/